Selasa, 15 Februari 2011

KOMPUTASI MODERN

Sejarah Komputasi Modern
Konsep dasar komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima instruksi-instruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory. Konsep ini pertama kali digagas oleh John Von Neumann, dia adalah seorang ilmuwan yang dilahirkan di Budapest, ibukota Hungaria pada 28 Desember 1903 dengan nama asli Neumann Janos. Karya-karya yang dihasilkan adalah karya dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer. Beliau juga merupakan salah seorang ilmuwan yang berpengaruh dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada perang dunia ke II. Kepiawaian John Von Neumann terletak pada bidang teori game yang melahirkan konsep automata, teknologi bom atom, dan komputasi modern yang kemudian melahirkan komputer. Pada paruh pertama abad 20, banyak kebutuhan komputasi ilmiah bertemu dengan semakin canggih komputer analog, yang menggunakan mekanis atau listrik langsung model masalah sebagai dasar perhitungan. Namun, ini tidak dapat diprogram dan umumnya tidak memiliki fleksibilitas dan keakuratan komputer digital modern. Sepanjang tahun 1950-an, komputer menggunakan tabung vakum sebagai elemen-elemen elektronik. Namun pada tahun 1960, sebagian besar telah diganti dengan mesin berbasis transistor yang lebih kecil, lebih cepat, lebih murah untuk menghasilkan, diperlukan lebih sedikit daya, dan lebih dapat diandalkan. Komputer transistored pertama telah didemonstrasikan di University of Manchester pada tahun 1953. Pada 1970-an, teknologi rangkaian terpadu dan penciptaan selanjutnya mikroprosesor, seperti Intel 4004, dengan ukuran lebih kecil dan dengan biaya menurun serta semakin meningkatkan kecepatan dan kehandalan komputer. Pada akhir 1970-an, banyak produk seperti video recorder berisi komputer khusus yang disebut Microcontrollers, dan mereka mulai muncul sebagai pengganti mekanik peralatan kontrol di dalam negeri seperti mesin cuci. Tahun 1980-an, menyaksikan rumah komputer dan sekarang komputer pribadi ada dimana-mana. Dengan perkembangan atau evolusi internet seperti saat ini, komputer pribadi (Personal Computer atau PC) menjadi suatu hal yang biasa seperti halnya televisi dan telepon dalam rumah tangga.

Definisi Komputasi Modern
Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer. Komputasi yang menggunakan komputer inilah yang disebut dengan komputasi modern. Komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada. Yang menjadi perhitungan dari komputasi modern adalah sebagai berikut :
1. Akurasi (bit, floating point)
2. Kecepatan (dalam satuan Hz)
3. Problem volume besar (down sizing atau pararel)
4. Modeling (NN dan GA)
5. Kompleksitas (menggunakan teori Big O)

Karakteristik Komputasi Modern
Karakteristik komputasi modern ada 3 macam, yaitu :
1.Komputer-komputer penyedia sumber daya bersifat heterogenous karena terdiri dari berbagai jenis perangkat keras, sistem operasi, serta aplikasi yang terpasang.
2.Komputer-komputer terhubung ke jarinagn yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.
3.Komputer maupun jaringan tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.

Jenis-Jenis Komputasi Modern
Jenis-jenis komputasi modern ada 3 macam, yaitu :
1. Mobile Computing atau Komputasi Bergerak
Mobile computing (komputasi bergerak) merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel serta mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Berdasarkan penjelasan tersebut, untuk kemajuan teknologi ke arah yang lebih dinamis membutuhkan  perubahan dari sisi manusia maupun alat. Contoh dari mobile computing adalah GPS, smart phone, dan sebagainya.
2. Grid Computing
Grid computing (komputasi grid) menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis, didistribusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelesaikan masalah komputasi skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat digunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, diantaranya adalah :
a.sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
b.sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
c.sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.
3. Cloud Computing atau Komputasi Awan
Cloud computing (komputasi awan) merupakan gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet. Cloud computing menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet.

Dampak Adanya Komputasi Modern
Menurut Don Tapscott (1995) dalam bukunya yang berjudul “The Digital Economy : Promise and Peril In The Age of Networked Intelligence” menggambarkan bagaimana dampak teknologi komputasi pada kehidupan manusia. Aplikasi teknologi kurang sempurna tanpa dukungan mesin pintar yang berkemampuan analitik. Kehadiran teknologi komputasi yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer. Berikut ini hal-hal yang menggambarkan konsep kepintaran komputasi yang didukung dengan aplikasi teknologi.
1. Produk yang digerakkan sistem komputer
    a. Smart car (mobil pintar)
    b. Smart card (kartu pintar)
    c. Smart house (rumah pintar)
    d. Smart road (jalan pintar)
2. Perancangan produk dikelola oleh komputer
3. Proses kerja yang digerakkan oleh komputer
4. Komputer menjadi sarana komunikasi yang efektif
5. Komputer sebagai pusat informasi
Di samping berdampak struktural pada perikehidupan manusia, teknologi juga membangkitkan proses kultural dalam masyarakat yang diterpanya. Inilah gejala yang oleh N. Postman disebut technopoly, yang olehnya digambarkan sebagai berikut : “Technopoly is a state of culture. It is also a state of mind. It consist in the deification of technology, which means that the culture seeks it’s satisfactions in technology, and takes it’s orders from technology”. Maka yang menjadi masalah ialah sejauh mana suatu masyarakat siap memasuki zaman yang ditandai oleh supremasi teknologi sebagai daya pembangkit budaya baru tanpa merapuhkan ketahanan budayanya sendiri. Dengan demikian, maka tidak keliru pula untuk menyatakan bahwa dominasi teknologi akan berlanjut dengan berseminya budaya baru yang melahirkan berbagai nilai baru pula yang cenderung menjadi acuan perilaku manusia modern dalam berbagai pola interaksi dengan sesamanya.

Kesimpulan
Komputasi modern adalah komputasi yang menggunakan komputer yang berguna untuk menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada. Konsep komputasi modern pertama kali digagas oleh seorang ilmuwan asal Hungaria yang bernama John Von Neumann dan masih terus berkembang hingga saat ini. Komputasi modern terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu Mobile Computing (komputasi bergerak), Grid Computing, dan Cloud Computing (komputasi awan). Komputasi modern memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia baik dalam bidang struktural maupun kultural.

Daftar Pustaka
http://ayumaniz.wordpress.com/2010/05/06/jenis-komputasi-modern/
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_11434/title_sejarah-komputasi/
http://condetcom.wordpress.com/2010/06/04/grid-computing/
http://reality-marble.ucoz.com/blog/menu_perubahan_baru_era_komputasi_tanpa_batas_dalam_kehidupan_cultural_masyarakat/2010-06-07-6
http://ronald3dward5.blogspot.com/2010/04/sejarah-komputasi-modern.html
Tapscott, Don. 1995. The Digital Economy : Promise and Peril In The Age of Networked Intelligence. Mc Graw-Hill. New York.

KOMPUTASI TERDISTRIBUSI

Latar Belakang Komputasi Terdistribusi
Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan hukum Moore, meskipun demikian bandwidth jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi di negara-negara maju, membuat para peneliti semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki super komputer dengan kapasitas yang sangat tinggi, apa yang sudah ada ini masih dirasa kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua komputer yang dimiliki oleh seorang peneliti yang haus akan tenaga komputasi digunakan secara habis-habisan untuk memecahkan masalah, setelah berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tetapi tetap saja masalahnya belum juga dapat terpecahkan, maka komputasi terdistribusi adalah salah satu jawaban untuk memecahkan persoalan tersebut. Komputasi terdistribusi disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumber daya, dan akses terhadap sumber daya terseebut. Komputasi terdistribusi berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komputer personal.

Definisi Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi adalah suatu sistem pada jaringan komputer yang dihubungkan dengan cara tertentu sehingga tampak seperti satu komputer bagi pemakai individual. Komputasi terdistribusi menggunakan sumber daya komputer yang ada dan melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis yang bertujuan untuk memecahkan berbagai macam persoalan komputasi dalam skala besar. Komputasi terdistribusi mentransformasikan banyak komputer dalam satu jaringan yang dapat digunakan secara efektif seperti halnya sebuah komputer saja, sehingga memaksimalkan penggunaan sumber daya komputasi. Hal ini berarti bahwa setiap klien dalam jaringan dapat mengakses setiap file data yang terdapat dalam jaringan, menjalankan program komputer yang ada dalam jaringan (baik yang ada dalam server maupun yang ada dalam klien). Komputasi terdistribusi adalah jaringan, tetapi tidak semua jaringan merupakan komputasi terdistribusi. Jaringan hanya akan merupakan sistem komputasi terdistribusi apabila unsur-unsur data, file, dan komputer di dalam jaringan dapat diakses melalui setiap klien berdasarkan nama, bukan berdasarkan lokasi fisik. Ada 2 buah komponen penting dalam komputasi terdistribusi yaitu server atau komputer pusat yang secara konstan menyediakan dan menjalankan program komputer dan database yang dibutuhkan oleh komputer lain di dalam jaringan tersebut serta workstation atau client yang berisi program yang ditempatkan pada server jaringan.

Cara Kerja Komputasi Terdistribusi
Cara kerja komputasi terdistribusi adalah beban kerja akan didistribusikan ke komputer-komputer yang terhubung untuk diselesaikan dimana semua itu dikendalikan oleh suatu sistem operasi. Pengguna hanya cukup melakukan pengaturan sistem operasi, kemudian sistem operasilah yang akan melakukan tugasnya mengorganisasi kemampuan dan tugas ke komputer-komputer itu.

Karakteristik Komputasi Terdistribusi
Ciri khas dari komputasi terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal seperti perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman karena tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability). Ciri lain dari komputasi terdistribusi adalah dimana pemakai tidak perlu menyadari komputer mana yang bekerja untuk melaksanakan tugas komputasi. Ibaratnya, pemakai ingin ini dan mendapat hasil komputasi yang diingkan tanpa memandang oleh siapa pekerjaan itu dikerjakan. Semua alokasi sumber daya dan penanganan kerja dikendalikan oleh sistem operasi. Dicirikan pula menggunakan banyak komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan komputer, untuk melakukan komunikasi proses antar komputer yang bekerja.

Kegunaan Komputasi Terdistribusi
Kegunaan komputasi terdistribusi antara lain adalah untuk membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang sangat besar supaya dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat, memperlancar pelayanan situs web yang sering dikunjungi, pengetesan algoritma misal dalam benchmarking masalah-masalah yang berkaitan dengan algoritma genetika, pendukung server basis data yang besar dan banyak client pengaksesnya, dan lain sebagainya. Seperti diketahui bahwa kebutuhan manusia akan komputasi yang cepat dan akurat yang tidak dapat ditangani oleh sebuah mesin komputer misal perhitungan dalam peramalan posisi benda langit di lembaga penelitian luar angkasa. Selain itu digunakan pula untuk menangani beban permintaan yang besar semisal search engine agar mampu menangani ribuan request serentak tanpa mengalami gangguan penundaan pelayanan, contohnya Google yang memiliki komputer cluster terbesar didunia.

Dampak Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi memiliki dampak baik dan buruk bagi kehidupan umat manusia antara lain manusia lebih mudah dan lebih cepat untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan, membantu manusia untuk melakukan perhitungan yang sangat besar supaya dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat, membantu perusahaan-perusahaan besar dalam masalah basis data perusahaan, dan lain sebagainya. Selain itu sistem komputasi terdistribusi juga memiliki dampak yang kurang baik karena membuat manusia semakin tergantung kepada komputer atau mesin, komputasi terdistribusi juga sering disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang baik atau untuk kejahatan, dan penggunaan komputasi terdistribusi oleh personal kadang kala menjadi suatu pemborosan karena mereka tidak memiliki masalah sebesar perusahan atau institusi.

Kelebihan & Kekurangan Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi juga memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Kelebihan komputasi terdistribusi :
1.Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih mudah
2.Menyediakan kinerja yang baik dengan mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor
3.Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komponen yang setingkat lainnya
Kekurangan komputasi terdistribusi :
1.Penggunaan energi yang digunakan untuk menghidupkan komputer-komputer yang digunakan sebagai “cluster”
2.Peralatan pendukung lainnya misalkan piranti jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer
3.Delay komunikasi yang terjadi tidak dapat diprediksi karena melibatkan banyak komponen serta tidak adanya referensi clock yang universal yang dapat dijadikan system clock

Kesimpulan
Komputasi terdistribusi adalah suatu sistem pada jaringan komputer yang dihubungkan dengan cara tertentu sehingga tampak seperti satu komputer bagi pemakai individual yang berguna dan bertujuan untuk memecahkan berbagai macam persoalan komputasi dalam skala besar. Keuntungan penggunaan komputasi terdistribusi tergantung dari pemakai yang menggunakannya. Bagi institusi besar yang mempunyai masalah komputasi yang besar pula dan tidak dapat dikerjakan oleh sebuah komputer tentu saja hal ini sangatlah cocok dan berguna, namun bagi personal yang tidak memiliki masalah yang sebesar di institusi maka penggunaan komputasi terdistribusi hanyalah sebuah pemborosan saja.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
imas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13464/Bab12.pdf
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1080002265
http://ujian-aplikom.blogspot.com/2007/12/sistem-operasi-terdistribusi.html
Foster, Ian. and Carl Kesselman. 2004. The Grid : Blueprint for a new computing infrastructure. Mc Graw-Hill. New York.