Sabtu, 27 November 2010

Dampak Positif & Negatif Kedatangan Obama bagi Perekonomian Indonesia


Kita tentu masih ingat, belum lama ini kita bangsa Indonesia kedatangan tamu yang “dianggap penting” oleh banyak orang. Dia adalah presiden Amerika Serikat saat ini, Barrack Obama. Kunjungan singkat Obama ke Indonesia tersebut (kurang dari 24 jam) dipertanyakan oleh berbagai kalangan, banyak yang berpendapat bahwa kedatangan Obama tersebut hanya akan menguntungkan Amerika saja, tetapi kita sebagai masyarakat awam tidak pernah mengetahui maksud atau tujuan yang sebenarnya ke Indonesia. Dilihat dari berbagai aspek dan pandangan berikut sedikit analisa kedatangan Obama.
Ada yang beranggapan bahwa kedatangan Obama ke Indonesia hanyalah kepentingan politik semata. Namun dilihat dari sisi lain Obama bermaksud baik, dia ingin menunjukan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah suatu masalah asalkan faham yang dianut atau diyakinin sama (BHINEKA TUNGGAL IKA), seperti yang disebut pada saat kuliah umum di UI. Melalui pidato-pidatonya yang di sampaikan di Istana Negara atau di UI, Obama dapat menarik simpati masyarakat Indonesia dengan kata-katanya yang sedikit “menyentil” kita sebagai masyarakat ini Indonesia. Namun kita juga merasa bangga karena Obama masih menganggap Indonesia sebagai kampung halamannya, tentunya kita masih ingat saat dia berkata “Pulang kampung nih…” atau menyebut makanan-makanan Indonesia yang masih dia ingat dan disukainya seperti “The bakso”, “The sate”, “The nasi goreng”, “The krupuk”, dan “The emping” pada saat dia berpidato yang membuat para penonton tertawa namun juga merasa bangga.
Saat Obama datang ke Indonesia IHSG Cetak Rekor itulah berita baik bagi perekonomian Indonesia atas kedatangan Obama di Indonesia. Seperti pemberitaan Media Indonesia mengenai Obama datang ke Indonesia ini menyebutkan bahwa kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengkilap bahkan sukses mencetak rekor baru dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Pada perdagangan Selasa (9/11), IHSG ditutup naik 38,221 poin (1,03%) ke level 3.737,484. Indeks LQ 45 menguat 7,461 poin (1,09%) ke level 690,261. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah bursa saham Indonesia. Sebelumnya, level tertinggi dicetak pada 8 November 2010 dimana IHSG ditutup di level 3,699.26. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 38 poin seiring dengan penguatan saham-saham unggulan di berbagai sektor.
Indeks sempat melemah di awal perdagangan dengan turun 0,13% ke level 3.694. Namun, indeks segera berbalik arah dan melesat naik hingga pada sesi siang mencatatkan rekor tertinggi baru di 3.739, sebelum akhirnya ditutup di angka 3.737. Vice President Research PT Valbury Securities Nico Omer Jonckheere, mampunya indeks mencetak rekor baru juga didorong oleh euforia kedatangan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama ke Indonesia. Kunjungan tersebut, walaupun singkat, memberikan sentimen positif bagi investor meski secara fundamental tidak ada pengaruh ke bursa saham. “Jadinya Barrack Obama datang ke Indonesia bawa sentimen positif bagi market,” kata Nico.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kedatangan Obama ke Indonesia justru berdampak negatif bagi perkonomian Indonesia seperti yang di katakan oleh Kol.(Purn). Herman Ibrahim, mantan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III Siliwangi. Herman mengatakan bahwa kedatangan Obama akan semakin menancapkan hegemoni kapitalisme di Indonesia yang berarti menjamin keberadaan perusahaan-perusahaan multinasional milik Amerika Serikat di bumi khatulistiwa ini. Hubungan antara negara yang kuat dengan negara yang lemah tidak akan berlangsung secara seimbang, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun militer. Artinya, kedatangan Obama justru akan semakin mencengkramkan Indonesia di bawah ketiak Amerika Serikat.


Sumber :
http://www.google.co.id/
http://tlogosari.net/obama-datang-ke-indonesia-ihsg-cetak-rekor/
http://www.eramuslim.com/
http://zongvoc.wordpress.com/2010/11/16/kunjungan-obama-ke-indonesia/
http://www.tnol.co.id/id/community-says/3291-plus-minus-obama-ke-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar